The Story of Tsunami Banda Aceh

13/11/2011 23:28
26 Desember 2004.
Tanah Aceh dikejutkan dengan terjadinya peristiwa mengerikan Gempa & Tsunami yg melanda hampir sebagian daratan Aceh.
Minggu pagi di tanah Aceh. Hari disaat semua orang sejenak lepas dari aktivitas nya. Justru menjadi hari bersejarah yg takan pernah terlupakan oleh masyarakat Aceh, Indonesia dan Bahkan Dunia.
Tepatnya sekitar pukul 07.59, masyarakat dikejutkan dengan terjadinya Gempa tektonik berkekuatan 9,3 SR yg mengguncang kota-kota di Aceh. Gempa tersebut merubuhkan hampir sebagian bangunan khusunya di kota Banda Aceh.
Sekitar 15 menit setelah terjadinya gempa, Aceh kembali dikejutkan dengan terjadinya Bencana mengerikan yg mungkin namanya masih asing di telinga kita saat itu, ya itulah Gelombang ‘Tsunami’.
Gelombang Tsunami itu menyapu bersih kota Aceh mulai dari bangunan hingga orang-orang yg sebelumnya masih shock oleh gempa beberapa menit yg lalu. Banyak dari mereka tidak mampu menyelamatkan diri, hingga akhirnya harus tersapu oleh Tsunami. Tapi ada juga sebagian dari mereka mampu menyelamatkan diri mulai dari memanjat pohon, berlari ke tempat yg lebih tinggi dan juga berlari ke Masjid Baiturrahman Banda Aceh.
Masyarakat pesisir pantai mengatakan, bahwa telah terjadi fenomena air surut di Pantai Aceh. Tapi mereka tidak tau bahwa pergeseran lempeng tektonik telah menarik air ke dalam bumi dan menyemburkan nya dengan kecepatan gelombang sekitar 25 km/jam dan kekuatan 6,8 skala richter (body wave).
Kecepatan dan ketinggian gelombang seperti itu sudah cukup untuk meratakan dan menenggelamkan daratan Aceh. Kecepatan gelombang nya mampu mendorong Kapal PLTD Apung milik PLN sejauh ±5 km menuju daratan. dan ketinggian gelombang juga mampu menenggelamkan sebagian daratan aceh.
Setelah gelombang surut, Ditemukan banyak sekali mayat bergeletakan di jalanan,di reruntuhan bangunan, dan di tempat-tempat lainnya. Tentu gambaran ini menjadi hal yg menyedihkan dan menguras hati masyarakat Aceh bahkan Dunia.
Diperkirakan sekitar 126.915 korban jiwa ditemukan dan ada sekitar 37.063 korban yg dipastikan hilang dan 517.000 orang kehilangan tempat tinggal. beberapa saat setelah bencana dahsyat itu terjadi di tanah serambi mekkah, Nanggroe Aceh Darussalam.
Gempa yg menyebabkan Tsunami ini adalah salah satu gempa terdahsyat dalam 10 tahun terakhir yg melanda Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Yg tentunya bencana ini mengundang rasa bela sungkawa masyarakat dunia untuk mengunjungi langsung serta membantu korban-korban yg telah kehilangan harta dan sanak keluarga nya akibat disapu oleh amukan gelombang Tsunami.
Tapi kini Negeri Aceh mulai kembali berbenah untuk menyongsong hari esok yang lebih baik. Menjadikan bencana dahsyat tersebut sebagai teguran dari Allah swt terhadap kita yg seringkali melalaikan apa yg diperintahkannya. dan tentu akan meninggalkan sepenggal sejarah besar tentang 26 desember 2004 di “Tanah Rencong”, Nanggroe Aceh Darussalam. (anjond)