Tari Seudati

16/10/2012 01:56

Anjond.com - Tari Seudati adalah salah satu dari sekian banyak ragam tarian tradisional di Aceh. Kata Seudati sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu ‘syahadati' atau 'syahadatain’ yang berarti kesaksian atau pengakuan. Ada juga versi lain menyebutkan Seudati berasal dari kata seurasi yang berarti harmonis dan kompak. Seudati pun mulai dikembangkan sejak Islam masuk di Aceh oleh ulama-ulama dari Arab.

Penganjur Islam menggunakan tarian ini sebagai media dakwah untuk mengembangkan ajaran Islam. Tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Timur. Tarian ini dibawakan dengan mengisahkan berbagai macam masalah yang terjadi agar masyarakat tahu bagaimana menyelesaikan masalah secara bersama.

Pada mulanya tarian Seudati disebut sebagai tarian pesisir yang disebut Ratoh atau Ratoih yang artinya menceritakan, atau diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen pada malam bulan purnama tiba. Ratoh sendiri menceritakan berbagai hal, dari kisah sedih, gembira, nasehat, sampai pada kisah-kisah yang membangkitkan semangat. Dan hingga kini, Tari Seudati sudah berkembang  ke seluruh daerah Aceh dan digemari oleh masyarakat. Selain dimanfaatkan sebagai media dakwah, Seudati juga menjadi pertunjukan hiburan untuk rakyat.  

Seudati ditarikan oleh 8 orang laki-laki sebagai penari utama, terdiri dari satu orang pemimpin yang disebut syeikh, satu orang pembantu syeikh, dua orang pembantu disebelah kiri yang disebut apeetwie, satu orang pembantu di belakang yang disebut apeet bak, dan tiga orang pembantu biasa. Selain itu ada pula dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.

Jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik, tetapi hanya membawakan beberapa gerakan seperti tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah dan petikan jari. Gerakan tersebut terlihat cukup dinamis, lincah dan penuh semangat. Namun ada beberapa gerakan yang terlihat kaku, tapi sebenarnya itu menunjukan keperkasaan dan kegagahan si penarinya.

Saat ini popularitas tari Seudati coba terus dipertahankan dalam menghadapi era Globalisasi. Oleh karena itu peran pemerintah, putra-putri daerah dan seluruh rakyat Aceh sangat penting dalam mempertahankan jati diri tari Seudati sebagai salah satu warisan budaya tanah rencong, Aceh. (anton)

(dikutip dari berbagai sumber)