Tari Kecak, Bali

13/11/2011 20:07

Tari Kecak adalah pertunjukan seni atau tarian khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan oleh puluhan bahkan lebih orang laki-laki, yang duduk berbaris melingkar dengan menyerukan kata "cak..cak..cak" sambil mengangkat kedua lengan. Hal ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar dengan melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur yang nantinya harapan-harapan tersebut akan disampaikan kepada masyarakat.

Dengan mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka, terdapat juga para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Keunikan Tari Kecak
Tari Kecak memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik dalam mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya yaitu bunyi “cak, cak, cak...”. Dimana bunyi ini ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya.

Dalam tarian ini, ritme bebunyian yang diucapkan oleh para penari cukup menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi setelah cerita Ramayana dalam tarian ini selesai dipentaskan, pertunjukan disambung dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya diyakini kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara api. Tarian ini merupakan tarian untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara Sanghyang Jaran adalah tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda dan menari di atas bara api. Karena ciri khas dari Tarian Sanghyang Jaran ini, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Tarian Api. Pertunjukan terakhir ini semacam bonus yang dapat mengundang decak kagum para penonton.

Usai pertunjukan, penonton juga dipersilahkan untuk mengambil gambar bersama para penari.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari. (reznatour.biz)