Lebaran Serta Liburan di Takengon, Aceh Tengah

16/11/2011 20:45

Lebaran Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi. dimana kami sekeluarga yg menetap di kota Medan harus kembali ke kampung kami Takengon, Aceh Tengah. Untuk berkumpul dan bermaaf-maafan bersama seluruh anggota keluarga serta merayakan hari besar umat islam di seluruh dunia.

Momen ini tak saya sia-sia kan untuk menjelajah dan berkunjung ke Objek-Objek Wisata di Takengon. Karena walaupun ini kampung saya, tapi saya sendiri belum pernah mengambil potret diri saya bersama pemandangan alam dan objek-objek wisata disini.
Bermodalkan kamera digital, saya langsung berencana menjelajah kota Takengon yg dikenal dengan danau “Laut tawar” serta pegunungannya yg luar biasa indahnya. Ternyata rencana saya ini didukung oleh teman saya berinisal HF dan RN. Yg notabene mereka menetap di kota ini dan pasti mereka sudah tau selak-beluk objek wisata disini.

Pagi hari nya tepat pukul 10.00 WIB , saya dan kedua teman saya langsung bergegas menuju objek wisata pertama yg ingin saya kunjungi, yaitu Danau Laut Tawar yg jaraknya tidak jauh dari rumah kami. Layaknya seorang petualang, kami hanya bermodalkan Camera dan Minuman botol di tas kami masing-masing. Untuk mengantisipasi dehidrasi akibat kondisi tubuh yg kelelahan.
Setelah menempuh perjalanan yg lumayan melelahkan, sampailah kami di tujuan. Yaitu Danau kebanggaan Rakyat Tanah Gayo,  Danau laut Tawar. Danau yg dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan “bur gayo”. Dan Danau ini juga menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat tanah Gayo. Karena danau ini memang memiliki potensi yg luar biasa.

Sungguh menabjubkan  danau Laut Tawar ini. saya sempat terkesima ketika saya berdiri di pinggiran danau dan melihat luasnya danau yg membiru. Tapi tentu  tidak lupa seperti tujuan pertama saya yaitu untuk mengambil foto saya bersama danau Laut Tawar.
Setelah saya selesai berfoto dengan Objek Wisata Danau laut tawar, kami lanjutkan perjalanan kami menuju salah satu Puncak gunung yg letaknya juga tidak jauh dari rumah kami. Puncak Gunung yg dulu juga sempat saya kunjungi ketika saya masih duduk di bangku Sekolah dasar (SD) sekitar 7 tahun  yg lalu.

Pendakian pun dimulai sekitar pukul 12.00 WIB. Kondisi fisik yg sudah mulai menurun setelah melakukan perjalanan sebelumnya ke Danau Laut Tawar. Kini kami harus melakukan pendakian yg sudah diprediksikan akan sangat melelahkan. Tak henti-henti nya kami menegak air minum yg kami bawa untuk menghilangkan dahaga dan menambah tenaga.

Badan yg sudah mulai lelah dan kaki yg mulai pegal, seperti menyuruh kami untuk berhenti sejenak tepatnya di bawah sebuah pohon besar. Dan berhentilah kami sejenak untuk beristirahat, tapi baru setengah perjalanan saja saya sudah dapat melihat Kota Takengon dari ketinggian. Wow !! pemandangan yg luar biasa ! tentu moment ini juga tak saya lewatkan untuk mengambil foto lagi. Padahal puncak gunung yg menjadi tujuan kami masih lumayan jauh lagi. Bagaimana lagi yaaa pemandangan yg bisa dilihat dari puncak gunung gayo??? Heeem perjalanan pun kembali dilanjutkan !

Detak jantung mulai terasa cepat, langkahan kaki mulai terasa lambat dan keringat mulai bercucuran membasahi baju yg saya pakai. Tapi itu semua tidak sia-sia, ketika saya pun sampai di puncak gunung “Bur Gayo”. Disini saya bisa melihat seluruh kota Takengon tanpa sedikit pun alat bantuan. Membuat hati saya terkejut melihat indahnya bumi ciptaan Allah ini.
Dari sini saya bisa melihat keseluruhan Danau Laut Tawar yg  dikelilingi oleh pegungungan gayo. Dan moment yg langka ini, tak saya lewatkan sama sekali. Tentu dengan sebuah kamera yg saya genggam, saya menyuruh teman saya mengabadikan moment yg sangat luar biasa ini.

Akhirnya keinginan saya pun terpenuhi, waktu sudah menunjukan pukul 14.00 WIB. Waktu dimana kami harus segera pulang untuk beristirahat dan mengisi perut dengan santapan makan siang di rumah masing-masing.
Dan inilah berbagi cerita dari saya tentang Wisata Danau laut Tawar dan Pengunungan “Bur gayo”. Next story saya akan menceritakan perjalanan saya ke Objek-Objek Wisata Lainnya di Kampung saya, Takengon, Aceh Tengah. (Anton)