Indahnya Panorama Pantai Lampu'uk, Banda Aceh

14/11/2011 21:32

kali ini saya coba menceritakan pengalaman pertama saya berkunjung ke salah satu objek wisata pantai di Banda Aceh, yang namanya sudah cukup familiar di telinga masyarakat Banda Aceh, turis lokal maupun mancanegara yaitu tentang pantai Lampu'uk.
Saya yg berstatus sebagai mahasiswa pendatang, sudah terlalu sering mendengar cerita orang-orang tentang indahnya pantai Lampuuk tetapi saya sendiri belum melihat langsung dan merasakan pemandangan pantai di sana. Dan tepat di kala weekend saya dan teman-teman saya coba berkunjung ke pantai lampu'uk, pantai yg terletak 15 km dari kota banda aceh.
Perjalanan pun kami tempuh dengan waktu sekitar 30 menit, hingga akhirnya sampailah kami di gerbang menuju objek wisata ini. dengan hanya membayar tiket Rp.5000/2 orang, kami dapat menikmati indahnya pantai Lampu'uk.
AMAZING!  itulah kata yg tanpa saya sadari terlontar keluar dari mulut saya ketika melihat indahnya pantai Lampu’uk ini. JUJUR, baru kali ini seumur hidup saya melihat pantai seindah ini. air nya yg biru, pasir nya yg putih dan ombak nya yang seakan memanggil-manggil saya untuk ikut bermain di sana.
Dan kami pun mencoba mencari tempat untuk beristirahat, setelah menempuh perjalanan yg cukup melelahkan tadi. Dan kami pun menemukan tempat untuk sejenak beristirahat yang ternyata dekat dengan tempat peristirahatan/resort bagi turis mancanegara.
Kami pun coba memesan es kelapa, yg harganya @Rp.10.000, memang sedikit lebih mahal dari biasanya, dikarenakan tempatnya yg berada di tempat penginapan para wisatawan asing. Tapi setelah kami mencicipi, ternyata kualitas kelapa yg disajikan bisa dibilang setara dengan harganya.
Setelah melepas dahaga dengan segelas air kelapa, kami tertarik untuk merasakan biru nya air di pantai ini. Kami langsung berlari dan berenang menikmati dinginnya air di pantai Lampu'uk, salah satu pantai terindah di Banda Aceh.
Sekilas kami juga melihat beberapa turis asing (bulek) yg bermain selancar “surfing”. Dikarenakan ombak nya yang bisa dibilang lumayan tinggi untuk para turis asing bermain selancar. Terutama pada sore hari dimana ombak-ombak nya yang semakin tinggi.
Setelah saya merasa kelelahan usai berenang, saya tertarik untuk mengambil foto dengan turis-turis asing yang sedang duduk sambil berjemur di pinggiran pantai. Ternyata rencana saya ini didukung oleh salah satu teman saya berinisial RN. Kami pun dengan memberanikan diri mendatangi salah satu turis.
Dengan rasa gugup karena Bahasa inggris yg masih terbatas alias pas pasan, kami coba memulai percakapan.

RN:     Hey sir, can I take some picture with you?
SIR:     of course yes !

Jeprat-jepret foto pun sudah diambil melalui kamera teman saya..
AG:     thank you sir J
SIR:     your welcome J
AG:     what is your name?
SIR:     my name is sacha tritten, and you?
AG:     my name is anton and this is my friend rully.
RN:     where do you come from sir?
SIR:     I’m from Switzerland
AG:     ok sir, thank you so much sir. Nice to meet you. and I have to go sir
SIR:     ok, nice to meet you

Dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 18.00 WIB, dimana kami harus segera kembali ke rumah. karena kami harus menempuh waktu sekitar 30 menit lagi untuk tiba di rumah. Tak perduli dengan pakaian yg masih basah kami pun bergegas pulang.
Sesampainya di rumah saya langsung mandi dan membersihkan pasir-pasir pantai di badan dan pakaian saya. Dan pasir-pasir itulah yg akan menjadi kenangan  tak terlupakan tentang pengalaman saya berwisata ke pantai yg memiliki panorama yg  sungguh luar biasa indahnya.
Bagi kalian yg belum pernah kesana, silahkan Anda kunjungi objek wisata Pantai Lampu’uk dan temukan pengalaman serta kenangan mengasyikkan di sana bersama teman-teman, rekan kerja, maupun sanak keluarga,
Inilah berbagi cerita dari saya, (Anton)

Pantai Lampu'uk, Banda Aceh