Bisakah Aceh Menjadi Bali-nya Sumatera?

02/12/2011 22:16

Aceh, suatu provinsi yang terletak di bagian ujung pulau Sumatera. Provinsi yang kita kenal dengan sebutan “kota serambi mekkah”. Yang kita ketahui juga bahwa Aceh adalah kota berbasis hukum syariat Islam. Dan tentu dengan Pariwisata nya yang tergolong luar biasa. Hal itulah mengapa saya berani mengatakan bahwa Aceh adalah kota wisata bernuansa Islami.
Namun, bisakah Aceh menjadi seperti layaknya Bali? Bali yang terkenal dengan pariwisatanya ini adalah berkat dukungan dari Masyarakat Bali untuk sektor Pariwisata. Karena mereka tau bahwa pariwisata menjadi mesin ekonomi penghasil devisa dan menjadi urat nadi bagi kehidupan dan kelangsungan usaha mereka.
Jika kita mampu mengamati dengan seksama bahwa tak ada perbedaan mendasar antara Bali dan Aceh. Lihat saja kenapa Bali menjadi kota dengan daya tarik yang luar biasa bagi turis mancanegara. Karena budaya nya yang masih kental dan nuansa kota nya yang bermayoritas umat Hindu menjadi ciri tersendiri & pembeda Bali dengan kota wisata lain.
Begitu juga hal nya dengan Aceh, Aceh sendiri memiliki budaya yang masih kental dan wisata alamnya yang juga tak kalah dari Bali. Jika Bali adalah kota pariwisata bernuansa hindu, kita Aceh adalah kota Pariwisata bernuansa  Islami yang memiliki sejarah tentang lahirnya Islam di Indonesia.
Tapi kita harus jeli dan objektif dalam melihat celah yang menyebabkan ketertinggalan kita dari kota Bali. Saya sendiri melihat bahwa dukungan masyarakat Aceh masih kurang terlihat disini. Dan saya sendiri masih bingung apakah kurangnya pengetahuan akan pentingnya pariwisata terhadap mereka yang masih kurang?
Karena saya sendiri sempat mendengar bahwa masyarakat setempat seringkali mengakali wisatawan yang datang dengan memberikan  tariff yang cukup mahal. Mungkin mereka berfikir bahwa semua turis yang datang itu adalah orang kaya.
Bagi Aceh yang memiliki potensi wisata yang cukup baik untuk dijual ke turis mancanegara, maka harus membangun daya tarik lebih dari sekedar jaminan keamanan dan kenyamanan. Tetapi bagaimana menanamkan pemikiran terhadap kita semua masyarakat Aceh untuk membuat wisatawan tersenyum dan puas selama berwisata. Karena esensi pemasaran pariwisata adalah berhasil membuat wisatawan tersenyum selama berwisata sehingga dia akan menceritakan saat kembali ke Negara asalnya. Dan akan menarik dia untuk kembali lagi berwisata ke Aceh.
Semoga Kelak Aceh mampu menjadi “Bali nya Sumatera”. Dan itu semua ada ditangan kita generasi-generasi muda tanah Aceh. (anton)